Akibat Sang Ayah Asyik Main HP, Balita 4 Tahun Tewas Kepanasan di Mobil
OperaQQLounge, China - Kasus anak meninggal di dalam mobil kembali terjadi. Kali ini melibatkan anak usia 4 tahun asal Cina yang meninggal dunia di dalam mobil akibat kelalaian sang ayah.
Qiqi, anak 4 tahun itu awalnya pergi ke taman kanak-kanak bersama sang ayah. Ketika tiba di sekolahnya, sang ayah tidak memastikan bahwa anaknya sudah turun dari mobil dan masuk ke kelasnya.
Ayah Qiqi justru sibuk bermain game di ponselnya dan meninggalkan anaknya di dalam mobil yang terkunci.
Ketika sang ibu menjemput anaknya di jam sepulang sekolah. Sang ibu tidak dapat menemukan anaknya. Lantas kepolisian setempat menemukan bahwa Qiqi masih berada di dalam mobil.
Mereka pun segera membawa Qiqi yang sudah lemas dan wajahnya berubah ungu ke rumah sakit. Sayangnya, usaha mereka menyelamatkan Qiqi sudah terlambat.
Dibaca Juga : Sosok Sabina Dolezalova Turis Ceko Yang Lecehkan AirSuci Di Bali
Dokter menyatakan Qiqi mati kelemasan dan kepanasan di dalam mobil yang bersuhu 30 derajat celcius selama 9 jam.
Dalam kasus ini, polisi menduga Qiqi sempat tertidur selama perjalanan menuju taman kanak-kanaknya. Karenanya, sang ayah tidak mengetahui bahwa anaknya sudah turun dari mobil atau belum.
Di lain sisi, sang ayah juga tidak memastikan bahwa anaknya sudah turun ketika mengantarkan. Ia justru asyik dengan ponselnya dan buru-buru pergi ke tempat kerjanya.
Namun, sang ayah justru menyalahkan pihak sekolah anaknya yang tidak memberi kabar ketika anaknya belum masuk ke kelas.
Padahal, biasanya pihak sekolah selalu memberi kabar jika anak tidak masuk atau terjadi sesuatu.
"Sekolah biasanya menelepon atau mengirim pesan kepada orangtua jika seorang siswa tidak masuk. Jika mereka menelepon, aku akan menyadarinya lebih cepat. Tiga guru ini kuran menjaga anak didinya," katanya dikutip dari Poker Online.
Dokter menyatakan Qiqi mati kelemasan dan kepanasan di dalam mobil yang bersuhu 30 derajat celcius selama 9 jam.
Dalam kasus ini, polisi menduga Qiqi sempat tertidur selama perjalanan menuju taman kanak-kanaknya. Karenanya, sang ayah tidak mengetahui bahwa anaknya sudah turun dari mobil atau belum.
Di lain sisi, sang ayah juga tidak memastikan bahwa anaknya sudah turun ketika mengantarkan. Ia justru asyik dengan ponselnya dan buru-buru pergi ke tempat kerjanya.
Namun, sang ayah justru menyalahkan pihak sekolah anaknya yang tidak memberi kabar ketika anaknya belum masuk ke kelas.
Padahal, biasanya pihak sekolah selalu memberi kabar jika anak tidak masuk atau terjadi sesuatu.
"Sekolah biasanya menelepon atau mengirim pesan kepada orangtua jika seorang siswa tidak masuk. Jika mereka menelepon, aku akan menyadarinya lebih cepat. Tiga guru ini kuran menjaga anak didinya," katanya dikutip dari Poker Online.
Sumber Berita : Opera99
No comments